Minggu, 09 Oktober 2016

MY TRIP MY HIJRAH




Tulisan ini tidak bagus, penulis hanya seseorang yang ingin menuangkan ceritanya dalam bentuk tulisan, tanpa tujuan.
Saya bukan anak yang berlatar belakang keluarga yang agamis, orangtua saya bukan seperti mereka yang memaksa anaknya untuk berhijab dll, mereka orangtua yang mendukung setiap tindakan yang dilakukan anaknya. Hanya satu larangan yang benar-benar mereka tekankan “ Jangan mengikuti oraganisasi yang tidak jelas”, dan “maaf”.
Perjalananku dimulai semasa kuliah bersama ukhuwah yang insyaallah tetap terjalin hingga jannah. “Mengapa Hijrah?” bahkan dulu saya adalah orang yang memandang aneh wanita berhijab panjang “Panatik!!” tapi anehnya saya merasa kagum pada mereka yang bisa menjaga diri dengan menutup aurat, menundukkan pandangan, mengerjakan ibadah wajib dan sunnah, tidak melakukan zinah, dll,  Wauuuu mereka perhiasan dunia yang tetap bersinar di tengah lumpur. Betapa hebatnya mereka dizaman manusia yang banyak mengejar “dunia” dan mereka dengan teguhnya berada di barisan orang yang mencari ridha allah (Masyaallah).
“ Kalau semester satu jilbabnya satu lapis, semester dua ya dua lapis, gitu terus sampe 7 lapis ” saya masih ingat dengan perkataanku dulu tahun 2013. Betapa bodohnya hamba dimasalalu, bangga karena tidak tau, merasa aman karena banyak yang serupa, merasa pintar padahal tidak mengetahui apa-apa, fasik (astaghfirullah). Kalian wanita shaliha yang hebat ukh, tetap istiqomah di jalan allah, semoga kita di satukan dalam ukhuwah yang baik dan diridhai allah, maaf atas perasangka yang tidak sampai kau dengar.
“Mengapa Hijrah??” jawabannya “Paksaan dari seseorang”. Inilah mengapa allah menciptakan oranglain didunia “Allah tidak akan mempertrmukan seseorang tanpa tujuan, entah dia yang akan berubah menjadi lebih baik setelah bertemu kita, atau kita yang akan berubah setelah bertemu mereka” dan allhamdulillah allah mempertemukanku dengan orang baik yang tetap menggenggam tanganku hingga saat ini, semakin dieratkan dari waktu kewaktu. Iya, mereka temaan-temanku yang tak pernah lelah mengajakku berhijrah “wah kamu lebih cocok pake jilbab panjang, kaya model” begitu kata mereka, dorongan yang agak lebay :D. “tapi gimana? Aku gapunya jilbab panjang” alasan untuk menghindar, lalu salah satu teman mengingatkan “Dulu lo yang bilang, kalau udah niat ya semua diusahakan, kalau ga dari sekarang kapan lagi” rasanya seperti di tusuk jarum.
Dan satu hal lagi yang membuatku ingin berubah, namanya “DIA” haha, Sebut saja “Dia”, dia adalah orang yang sempat aku kagumi, kenapa?? Sedikit cerita, dia adalah orang yang belum pernah kutemui, kami satu universitas, hanya beda jurusan, beda prodi, beda daerah tapi kami sama-sama orang jawa, sama-sama suka kucing, sama-sama suka bercanda, dan entah bisa sama-sama nyaman. Dia dulu selalu membangunkan untuk sholat subuh, mengingatkan sholat, berpuasa sunnah dan lain-lain yang membuatnya kusebut “baik”, wah sudah seperti alrm hidup.“Kalau aku pingin dapat orang baik, aku harus jadi baik” dulu itu yang aku fikirkan dan itu salahsatu motivasiku berhijrah. Dan intinya “Dia motivasi yang salah!”
Tahun demi tahun berlalu, aneh rasanya hijrah ini begitu nyaman dan saangat nyaman, ternyata lebih sulit memulai dibanding menjalankan. Sholat, ibadah sunnah, mengaji, membatasi diri, menutup aurat, semua itu mudah dijalankan ketika kita sudah memulai. Apa yang kutakutkan saat berhijrah? Aku takut belum bisa menjadi orang baik, tidak menjalankan ibadah dengan tekun, masih ingin bergaya seperti perempuan-perempuan lain, masih memiliki rasa suka dengan lawan jenis, masih berkata yang menyakiti hati, dll banyak sekali ketakukan yang terlintas difikiran. Dan ternyata Hijrah itu sangat ajaib, ia bisa menjadi batasan dan motivasi untuk orang yang mengejarnya, Hijrah mendekatkan kita pada segala sesuatu yang baik, selama jalan hijrah kita memang lurus kearah yang allah ridhai.
Ketakutan dimasalalu ternyata bukan suatu yang perlu di pusingkan, setelah berhijrah secara otomatis kita akan membatasi diri untuk melakukan hal yang tidak sesuai dengan aturan allah. Hijrah is Magic!
 “Pintar adalah orang yang memikirkan hanya sampai dunia, dan cerdas adalah mereka yang memikirkan hingga akhirat” masyaallah, hamba hanya seorang manusia yang berasal dari saripati tanah yang ingin mencari ridhamu, mohon bantu hamba mengistiqomahkan diri ya Allah.
Sama, saya juga pernah melakukan sesuatu yang hanya saya sendiri yang tau “ ga ada yang tau kalau saya tadi salah, gapapalah salah, nanti juga bisa di ulangin lagi” itu sifat buruk yang Alhamdulillah sedikit demi sedikit dapat dikurangi, dengan cara mengingatkan diri “ Jangan jadi orang fasik, allah maha melihat, jangan menjadi orang jahil, jangan menjadi orang yang teledor, allah tidak menyukai”. Usaha, usaha, usaha!.
Bagaimana dengan hijrahku saat ini? Allhamdulillah allah maha dari segalanya, pengatur sekenario terbaik serta kuasa untuk membolak-balikkan hati seseorang. Selalu berperasangka baik dan bersyukur atas kehendak allah. Doaku saat itu “Ya allah jika memang dia yang terbaik maka jodohkanlah, jika tidak maka jauhkanlah dan tolong jaga hati hamba untuk tidak merasakan sakit”, allhamdulillah allah memberikan jawaban, DIA yang menjadi motivasiku ternyata orang yang tidak menerima hijrahku, bahkan aku berusaha meyakinkannya untuk dapat menerimaku dengan keadaan ini “Aneh” aku merasa ada yang ganjil dengan perbuatanku ini, kenapa aku meyakinkan dia? Kenapa aku tidak ingin dia menjauhiku sedangkan ini khalwat atau salahsatu perbuatan dosa. “Bagaimana jodohku ya allah? Aku telah meninggalkan orang yang menurutku baik” aku pernah berfikir demikian, dan aku salah, setelah menyerahkan hati hanya pada allah insyaallah Ia akan menjaga hati kita, memberikan yang terbaik serta memberikan kenyamanan yang jauhh lebih nyaman dari jatuh cinta pada manusia.Pada kenyataannya allah maha benar dari segala kebenaran, tidak akan henti bibir mengucap kekaguman atas kehendak alah.
Apa yang aku rasakan setelahnya? dan yang kurasakan saat ini adalah rasa syukur, ternyata allah memberitahukanku bahwa yang menurutku baik belum tentu terbaik di hadapannya. Allah selalu ingin memberikan yang terbaik kepada umatnya, entah itu ujian atau nikmat, semua diberikan untuk kebaikan manusia sendiri, dan allah tidak mendapat keuntungan apapun dari kebaikannya pada manusia (subhanallah).
Awal Hijrahku karena niat yang salah!, bukan karena allah melainkan karena sesuatu yang lain dan ternyata allah tidak suka dengan itu, ia mengingatkanku dengan perlahan bahwa menggantungkan harapan memang seharusnya hanya pada-NYA.
Islam dan Hijrah membuatku merasakan kenyamanan dan ketenangan hidup, banyak jawaban yang aku peroleh melalui hijrah, banyak keajaiban yang aku rasakan melalui hijrah. Alhamdulillah hidupku menjadi lebih baik dari sebelum-sebelumnya atas izin allah aku masih bisa menuliskan kisahku untuk sekedar pengingat bahwa aku hanyalah orang yang salah dan sedang bersaha baik.
KEEP ISTIQOMAH ukh!, buatlah banyak keajaiban untuk bisa kau tuliskan sebagai kisah untuk mereka kelak,  bahwa ada yang lebih buruk dari mereka dan allah masih tetap menyayangi serta membimbing untuk menuju jannah selama kita mau berusaha dan selalu menuntut ilmu. Wassalam J